Pages

Monday, April 13, 2009

Nyontreng...


Mencontreng...mencoblos...menyentang... apapun namanya hari kamis 9 April kemaren baru aq lakukan. Sebagai warga negara Indonesia yang baik... halah...Aq ikut mensukseskan Pemilu. Meskipun aq ragu apakah Pemilu kali ini bisa dikatakan sukses atau tidak. Melihat begitu banyaknya aksi protes yg dilancarkan dr kubu2 yg tidak puas dgn pelaksanaan Pemilu kali ini. Bingung milih partai mana ? Insya Allah tdk berlaku buat diri-qu. Tapi kalo bingung milih caleg yang mana, itu baru bener. Asli walaupun dalam 2 minggu terakhir ini aq aktif browsing di internet cari tau siapa saja caleg yang ada, ternyata itu tidak banyak membantu. Begitu tiba di TPS aq baru tahu benar siapa-siapa caleg yang ada dan tak satupun yang aq kenal. Sudah ga bisa lagi tanya ke um google or um wiki siapa dan bagaimana latar belakang caleg2 tsb. Akhirnya ya itu tadi 2 kartu suara aq contreng hanya partainya saja. 1 kartu suara aq contreng by partai n calegnya dgn pertimbangan haji, titelnya panjang, wajah bersih, hmmm...naif sekali.
Dan ketika harus mencontreng gambar DPD pengin rasanya teriak “woiiii sapa kalian??? kenapa aq harus pilih kalian ??? apa yang membuat kalian pantas buat qu contreng? Apa bener kalian betul2 akan memperjuangkan daerah qu tercinta ketika kalian sudah duduk di Senayan sana. Jangan – jangan ketika kalian sudah merasakan empuknya kursi di sana kalian lupa pada kami.”


Teringat lagi omong kosong dengan rewang-qu yang ketika kutanya sudahkah punya pilihan ketika Pemilu nanti? dia cuma jawab embuh...bingung...ga ngerti. Pantaslah dia bingung wong aq aja bingung apalagi dia yang buta huruf n ga pernah bisa tau informasi apa dan siapa wakilnya nanti.
Begitu banyak penduduk negeri ini yang berada di posisi seperti rewangqu, tak tau menahu. Mereka merasakan jadi orang penting hanya ketika masa kampanye saja. Dapat sembako dari caleg partai A, dapat uang yg tak seberapa dari caleg partai B, dapat kaos dari caleg partai C. Saat para caleg butuh suara mereka, caleg-caleg itu akan entah dengan terpaksa atau tidak turun ke kampung, gang becek, pemukiman kumuh untuk menyambangi kaum marjinal dengan janji semanis madu. Tapi nanti ketika para caleg itu sudah meraih apa yg mereka incar mereka lupa.


Tapi bagaimanapun harapan terhadap Indonesia yg lebih baik harus selalu ditanamkan dalam diri qita. Pengin deh suatu saat bisa melihat wajah Indonesia dimana para wakil rakyatnya benar-benar amanah, jujur, anti KKN, ga hobby selingkuh or mendua, entah kapan...

Makanya aq ikut nyontreng pilih partai yg amanah (setidaknya menurut kacamata pengamatan-qu yg pengetahuan politiknya serba minim).




Jangan tanyakan apa yang negri ini berikan untukmu tapi tanyakanlah apa yg tlah kau berikan untuk negri ini...hmmm jadi malu :)

2 comments:

Post a Comment
  1. itu jarinya narsis juga.
    mentang2 ini blognya orang narsis :-))
    btw, memang benar, sebetulnya masyarakat kita belum siap dengan aturan bahwa caleg terpilih adalah yang mempunyai suara terbanyak. bisa jadi yang punya suara terbanyak nanti adalah hasil keberuntungan saja, karena pemilihnya asal contreng.
    wis ga penting banget, wong aku ndak iso nyontreng jeee...

  2. Sapa bilang nyontreng ga penting...yen ga nyontreng nanti ga bisa pamer jari imut berhias tinta pemilu donk :P. (Wis jal kadar narsise over dosis he3...)

    Btw, sensasi nyontreng hanya bs dirasakan oleh org2 yg nyontreng,kamu ga tau rasanya gimana begitu kertas suara dibuka, trus mata nyut2an ndeloki nama sing ga kenal blas, ndelok poto sing bolak balik dimatke jg tetep ga kenal...bar iku lipet2 kertas suara yg mengingatkan pelajaran nglipet pas TK ruarrr biasa...halah...:)